Bisnis

Keanggotaan CPTPP Indonesia Hampir Terwujud, Sasar Peluang Akses Pasar 590 Juta Orang

Indonesia sedang memantapkan dirinya sebagai kekuatan ekonomi global dengan membangun kemitraan strategis internasional yang signifikan. Salah satu perjanjian yang sangat penting dalam konteks ini adalah Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), yang menawarkan banyak potensi untuk memperluas akses pasar dan memperkuat daya saing nasional.

CPTPP adalah perjanjian perdagangan yang dirancang untuk meningkatkan integrasi ekonomi. Fokus utama dari perjanjian ini adalah memperluas konektivitas perdagangan dan investasi di antara negara-negara anggota di kawasan Indo-Pasifik.

Dengan melibatkan 12 negara, CPTPP menjangkau sekitar 590 juta jiwa dan menyumbang hampir 15 persen dari total PDB global. Pada tahun 2025, Australia berperan sebagai Ketua CPTPP dan berkomitmen untuk memperkuat hubungan ekonomi serta memperluas keanggotaan dalam kerangka kerja sama ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa CPTPP menjadi perjanjian perdagangan yang krusial. Ketentuan yang terdapat di dalamnya pada dasarnya telah disepakati dalam berbagai perjanjian internasional, seperti WTO, RCEP, dan ASEAN, sehingga hanya diperlukan penyesuaian di regulasi untuk memenuhi komitmen CPTPP.

Minat Indonesia untuk bergabung dengan CPTPP semakin berkembang. Dalam pernyataan resmi pada 21 November 2025, Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia, Don Farrell, mengungkapkan bahwa Australia telah mengidentifikasi beberapa negara yang sesuai dengan Prinsip Auckland, termasuk Indonesia.

Pentingnya CPTPP dalam Perekonomian Indonesia dan Global

CPTPP menawarkan peluang luar biasa bagi Indonesia untuk memperluas jangkauan perdagangan. Dengan keanggotaan dalam perjanjian ini, Indonesia dapat memfasilitasi akses yang lebih baik ke pasar internasional, yang berpotensi meningkatkan pendapatan negara.

Perjanjian ini tidak hanya membuka pintu bagi perdagangan barang, tetapi juga untuk investasi dan layanan. Kondisi ini diharapkan dapat memperkuat sektor-sektor kunci yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Berpartisipasi dalam CPTPP juga memberikan ruang untuk memperbaiki kualitas produk Indonesia agar lebih sesuai dengan standar internasional. Dengan demikian, produk lokal akan lebih mudah diterima di pasar global.

Di sisi lain, keanggotaan CPTPP dapat meningkatkan daya saing Indonesia dibandingkan negara tetangga. Dalam era persaingan global, kemampuan untuk bersaing di pasar internasional adalah suatu keharusan.

Selain itu, perjanjian ini mencakup komitmen untuk menjaga praktik perdagangan yang adil dan transparan. Ini sangat penting bagi Indonesia, yang sedang bertransformasi untuk menarik lebih banyak investor asing.

Proses dan Tantangan Bergabung Dengan CPTPP

Proses bergabung dengan CPTPP memerlukan kesiapan yang matang dari berbagai aspek. Hal ini tidak hanya terkait dengan kebijakan perdagangan, tetapi juga harus mencakup bidang hukum dan regulasi domestik yang mendukung.

Penyesuaian peraturan menjadi salah satu tantangan utama yang harus dihadapi. Indonesia perlu membuat beberapa revisi legislasi agar sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam CPTPP.

Selain itu, adanya kekhawatiran dari sejumlah sektor terkait dampak yang akan ditimbulkan juga perlu diperhatikan. Dialog yang konstruktif dengan para pemangku kepentingan akan sangat penting dalam mengatasi masalah ini.

Tantangan lain adalah mempersiapkan sektor-sektor yang selama ini tidak banyak terlibat dalam perdagangan internasional. Berbagai upaya pengembangan sumber daya manusia dan infrastruktur juga perlu dilakukan untuk mendukung integrasi yang lebih baik.

Kesiapan dan komitmen dari semua pihak, termasuk pemerintah dan sektor swasta, akan sangat menentukan keberhasilan Indonesia dalam CPTPP. Sinergi yang baik diperlukan agar manfaat perjanjian ini dapat dirasakan oleh semua elemennya.

Keuntungan Ekonomi dan Sosial dari CPTPP

Menggabungkan Indonesia ke dalam CPTPP dapat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Akses pasar yang diperluas berarti lebih banyak peluang untuk eksportir lokal dan pengusaha yang ingin memperluas jangkauan mereka.

Keberadaan perjanjian ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru. Ketika industri berkembang, kebutuhan akan tenaga kerja yang terampil akan meningkat, membuka peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain keuntungan ekonomi, CPTPP juga membawa dampak sosial yang signifikan. Perjanjian ini mendorong perusahaan untuk mengadopsi praktik bisnis yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Melalui tahapan integrasi sosial yang lebih dalam, masyarakat lokal juga akan mendapatkan akses ke produk berkualitas tinggi dengan harga lebih bersaing. Ini dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Pada akhirnya, keanggotaan di CPTPP dapat membantu Indonesia untuk menjadi bagian dari jaringan perdagangan global yang lebih besar, yang kian penting dalam dunia yang saling terhubung saat ini.