Bisnis

Listrik di 4 Kabupaten Aceh Belum Pulih Total Menurut Pengakuan Bahlil

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa pasokan listrik di beberapa wilayah Aceh masih mengalami kendala setelah tiga pekan akibat bencana alam. Kondisi ini berpengaruh pada ketersediaan listrik di empat kabupaten, yang menjadi perhatian utama pemerintah dalam upaya pemulihan pasca bencana.

Sejumlah daerah di provinsi tersebut seperti Aceh Tamiang, Bener Meriah, Gayo, dan Aceh Tengah saat ini mendapatkan suplai listrik yang masih di bawah 50 persen. Meskipun berbagai upaya dilakukan, bencana banjir bandang dan longsor yang melanda menghambat proses pemulihan infrastruktur yang diperlukan.

Bahlil menjelaskan bahwa meskipun mesin pembangkit listrik dalam keadaan baik, berbagai masalah di lapangan, terutama infrastruktur, menjadi kendala besar. Beberapa jalan yang rusak akibat bencana masih dalam tahap perbaikan, sementara sebagian daerah lainnya masih terendam banjir, menambah tantangan dalam pemulihan listrik.

Kondisi Infrastruktur Yang Masih Memerlukan Perhatian Serius

Pemerintah menyadari bahwa pemulihan infrastruktur adalah langkah penting untuk memastikan keselamatan masyarakat. Bahlil menegaskan bahwa meskipun pemadaman bergilir sedang diterapkan, keselamatan warga harus menjadi prioritas utama dalam menghidupkan kembali suplai listrik.

Penanganan jaringan dan tower listrik yang rusak masih dalam proses, dan beberapa di antaranya bahkan sudah dibangun kembali namun mengalami kerusakan lagi. Situasi ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Kementerian ESDM dalam melakukan pemulihan.

Pada saat yang sama, upaya untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak akan terus dinamis. Keberhasilan dalam menyelesaikan perbaikan infrastruktur mukai terlihat di beberapa kabupaten lain yang telah memenuhi kebutuhan listrik dengan baik meskipun tantangannya besar.

Pengembangan Pasokan Listrik di Banda Aceh dan Sekitarnya

Dalam sisi positifnya, terdapat kemajuan yang menggembirakan di Banda Aceh yang telah berhasil mendapatkan pasokan listrik secara penuh. Bahlil mengungkapkan rasa syukurnya bahwa kota ini berhasil kembali normal setelah mengalami gangguan pasca bencana.

Pada malam 18 Desember 2025, Banda Aceh kembali teraliri listrik setelah beberapa waktu mengalami masalah suplai. Bahlil menyatakan bahwa data terkini menunjukkan kondisi terkini yang lebih baik dan menjanjikan untuk masa mendatang.

Selain itu, sistem backbone listrik Sumatera juga sudah terhubung ke sejumlah daerah lain, yang diharapkan dapat menjaga ketersediaan pasokan listrik secara optimal. Proses pemulihan ini diharapkan bisa selesai dengan baik jika infrastruktur pendukung juga diperbaiki dalam waktu yang tepat.

Strategi Pemulihan dan Dukungan dari Pemerintah

Aksi cepat dari pemerintah dalam menangani masalah listrik di Aceh menunjukkan komitmen yang serius. Melalui pengerjaan infrastruktur dan pemulihan layanan listrik, diharapkan dampak paska bencana dapat diminimalisir.

Pemerintah turut mengupayakan dukungan material dan teknis bagi daerah yang terkena dampak bencana. Dengan kolaborasi berbagai pihak, diharapkan, pelayanan listrik bisa segera pulih dan segala kendala dapat diatasi dengan bertahap.

Tentunya, partisipasi masyarakat juga sangat penting dalam proses ini. Dengan keterlibatan masyarakat dalam menjaga dan melindungi infrastruktur yang ada, diharapkan ketahanan layanan listrik di wilayah tersebut dapat terjaga lebih baik di masa depan.