Fakta Mengejutkan di Balik Larangan iPhone 16 di Indonesia
Gadget

Fakta Mengejutkan di Balik Larangan iPhone 16 di Indonesia

Fakta Mengejutkan – Apple mencatatkan penjualan yang sangat besar di Indonesia, bahkan menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara. Pada tahun lalu, sebanyak 2,61 juta unit iPhone berhasil terjual di Tanah Air, jauh melampaui penjualan di Vietnam yang hanya mencapai 1,43 juta unit.

Namun, meskipun angka penjualan di Indonesia lebih besar, investasi Apple di Tanah Air justru jauh dari harapan. Menurut Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif, nilai pendapatan penjualan Apple di Indonesia diperkirakan mencapai Rp30 triliun, tetapi kontribusi investasi Apple terhadap perkembangan ekonomi nasional dan pembangunan ekosistem teknologi digital masih dinilai kurang signifikan.

“Angka ini kan masih jauh dari nilai investasi yang direncanakan untuk mendukung perkembangan ekonomi nasional dan pembangunan ekosistem teknologi digital di Indonesia,” ujar Febri dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (20/11/2024).

Pabrik Komponen Lebih Dulu ke Vietnam

Meski potensi pasar di Indonesia sangat besar, Apple justru lebih memilih Vietnam sebagai lokasi strategis untuk membangun pabrik komponen yang mendukung produksi perangkat seperti iPad. Keputusan ini menimbulkan pertanyaan besar, terutama karena Indonesia telah lama menjadi salah satu pasar utama Apple di kawasan ini.

Pabrik komponen di Vietnam menunjukkan bahwa Apple lebih fokus pada aspek logistik dan infrastruktur di negara tersebut. Namun, ini memicu kritik karena dianggap mengabaikan kontribusi yang lebih besar untuk pasar Indonesia, yang jelas-jelas memberikan pendapatan lebih tinggi.

Keputusan ini juga menyoroti tantangan Indonesia dalam menarik investasi teknologi besar untuk memperkuat ekosistem digital di dalam negeri.

Vietnam Jadi Basis Produksi Utama Apple

Vietnam tidak hanya menjadi lokasi pabrik komponen iPad, tetapi juga turut terlibat dalam pengembangan dan pembuatan beberapa produk unggulan Apple lainnya, seperti MacBook dan Apple Watch. Hal ini menunjukkan bahwa Vietnam kini memainkan peran strategis dalam rantai pasokan global perusahaan teknologi raksasa asal AS tersebut.

Menurut Bryan Ma, Wakil Presiden Penelitian Perangkat Klien di IDC, keputusan Apple melirik Vietnam tidak hanya didasari oleh pertumbuhan basis penggemar produk Apple di negara tersebut. Ada sejumlah alasan strategis lain yang membuat Vietnam menjadi pilihan menarik bagi Apple.

Alasan Vietnam Menjadi Pilihan Utama

  1. Stabilitas Infrastruktur Produksi
    Vietnam telah berhasil membangun infrastruktur yang mendukung kebutuhan manufaktur berskala besar, khususnya dalam teknologi. Hal ini mempermudah Apple untuk mengintegrasikan produksi komponen dan perangkat dengan rantai pasokan global mereka.
  2. Dukungan Pemerintah yang Kuat
    Pemerintah Vietnam secara aktif menarik investasi asing dengan menawarkan insentif dan lingkungan bisnis yang kondusif. Ini menjadi daya tarik besar bagi perusahaan multinasional seperti Apple.
  3. Biaya Operasional yang Kompetitif
    Dibandingkan dengan negara lain, termasuk Indonesia, Vietnam menawarkan biaya tenaga kerja dan operasional yang relatif lebih rendah, yang menjadi pertimbangan utama dalam strategi bisnis Apple.
  4. Diversifikasi Lokasi Produksi
    Dalam beberapa tahun terakhir, Apple telah berupaya mendiversifikasi lokasi produksinya untuk mengurangi ketergantungan pada China. Vietnam menjadi salah satu negara pilihan utama karena kedekatan geografis dengan China dan kemampuannya memenuhi kebutuhan teknologi tinggi.

Tantangan bagi Indonesia

Keputusan Apple untuk mengembangkan fasilitas produksi di Vietnam menggarisbawahi tantangan Indonesia dalam menarik investasi teknologi besar. Meskipun pasar di Indonesia lebih besar, faktor infrastruktur, regulasi, dan efisiensi operasional menjadi pertimbangan penting bagi perusahaan seperti Apple.

Dengan perkembangan ini, Indonesia perlu berupaya lebih keras dalam memperkuat daya saingnya untuk menarik investasi besar di sektor teknologi, terutama dari perusahaan global seperti Apple.

Diversifikasi Manufaktur dan Tantangan Bagi Apple

Diversifikasi manufaktur menjadi langkah strategis bagi Apple untuk mengurangi ketergantungan pada China. Bryan Ma dari IDC menjelaskan bahwa diversifikasi ini mencakup negara-negara penting seperti Vietnam, yang sebelumnya telah menjadi basis produksi besar bagi Samsung.

Vietnam kini menjadi salah satu lokasi utama dalam strategi manufaktur Apple, dengan peran produsen seperti Quanta dan Foxconn yang terlibat dalam pengembangan perangkat seperti notebook MacBook. Di sisi lain, Vietnam telah memposisikan Apple sebagai vendor smartphone ketiga terbesar di negaranya, bersaing ketat dengan Oppo dan Samsung.

Syarat Kemenperin untuk Apple

Di Indonesia, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menerapkan syarat yang cukup ketat bagi produsen seperti Apple untuk dapat memasarkan produknya secara resmi. Syarat ini bertujuan untuk memastikan kontribusi perusahaan terhadap pembangunan ekosistem teknologi dalam negeri.

  1. Mendirikan Divisi Penelitian dan Pengembangan (R&D)
    Apple diwajibkan mendirikan divisi penelitian dan pengembangan (R&D) di Indonesia, yang berbeda skala dari Apple Academy yang sebelumnya telah ada. Divisi R&D ini diharapkan mampu mendorong inovasi teknologi di tingkat lokal sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasokan global.
  2. Melibatkan Perusahaan Lokal dalam Rantai Pasok Global (GVC)
    Apple juga diminta untuk lebih serius melibatkan perusahaan lokal Indonesia ke dalam rantai pasok global (GVC). Ini menjadi langkah penting untuk mendukung industri teknologi dalam negeri agar dapat bersaing secara global.

Aturan TKDN yang Tegas

Selain syarat khusus untuk Apple, Kemenperin juga menerapkan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ketat terhadap perusahaan teknologi lainnya, termasuk Alphabet (induk Google). Perangkat seperti Google Pixel 9 juga tidak diizinkan beredar di pasar Indonesia karena minimnya investasi yang diberikan Alphabet untuk memenuhi syarat TKDN.

Aturan ini menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa produsen teknologi yang beroperasi di dalam negeri tidak hanya mengambil keuntungan dari pasar lokal, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi dan ekosistem teknologi di Tanah Air.

Apple perlu memenuhi syarat ini jika ingin terus mempertahankan pangsa pasar mereka yang besar di Indonesia, yang menjadi salah satu pasar terpenting di Asia Tenggara.

 

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top