“Dengan tambahan Rp 55 triliun, kapasitas pembiayaan kami semakin kuat untuk menopang sektor-sektor produktif yang meningkatkan daya saing ekspor dan memperluas lapangan kerja, sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan,” ujar Novita dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (17/9/2025).
Bank Mandiri berkomitmen menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor strategis seperti perkebunan dan ketahanan pangan, hilirisasi SDA dan energi terbarukan, infrastruktur, layanan kesehatan, manufaktur, kawasan industri, serta UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Pentingnya Pembiayaan untuk Sektor Produktif di Indonesia
Pembiayaan yang tepat dan terarah menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan sektor-sektor produktif di Indonesia. Sektor-sektor ini tidak hanya memberi kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Bank Mandiri memprioritaskan alokasi dana untuk sektor-sektor yang memiliki dampak langsung terhadap perekonomian nasional. Dengan adanya tambahan dana tersebut, diharapkan dapat menggenjot laju pertumbuhan industri dan sektor riil yang kian penting untuk masa depan ekonomi Indonesia.
Keberpihakan pada sektor produktif ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan dan menciptakan kemandirian ekonomi. Sektor seperti pertanian dan perikanan perlu mendapatkan perhatian khusus, mengingat perannya yang vital dalam keberlangsungan hidup masyarakat.
Strategi Pembiayaan untuk Memperkuat Ekonomi Kerakyatan
Strategi pembiayaan yang sinergis antara Bank Mandiri dan pemerintah menyasar langsung kepada kebutuhan masyarakat. Dengan penyaluran yang fokus, diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk lokal di kancah internasional.
Pembiayaan untuk UMKM menjadi salah satu fokus utama, mengingat sektor ini menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia. Melalui pemberian akses pembiayaan yang mudah, diharapkan dapat memperkuat peran UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Kedepannya, pembiayaan yang terarah dan tepat sasaran akan mampu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi untuk menjadikan ekonomi kerakyatan sebagai landasan pembangunan yang berkelanjutan.
Peningkatan Pencairan Kredit dan Minat Nasabah di Sektor Riil
Data terbaru menunjukkan pencairan kredit rata-rata untuk nasabah baru mencapai Rp 24,63 triliun dari total Rp 45 triliun per bulan. Angka ini mencerminkan tingginya minat terhadap pembiayaan di sektor riil di tengah kebijakan pemerintah yang mendukung.
Peningkatan ini menandakan adanya optimisme dan kepercayaan yang kuat dari pelaku usaha. Dengan berbagai kemudahan yang diberikan, diharapkan semakin banyak sektor yang terlibat dalam proses pembiayaan yang berujung pada pertumbuhan ekonomi.
Bank Mandiri juga terus melakukan inovasi dalam produk pembiayaan yang ditawarkan, agar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing sektor. Adaptasi ini diperlukan untuk memastikan setiap alokasi dana memberikan dampak yang maksimal.
Peran Infrastruktur dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Infrastruktur menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Dengan infrastruktur yang memadai, aktivitas ekonomi dapat berlangsung lebih efisien dan efektif.
Pembiayaan yang dialokasikan untuk infrastruktur akan memberikan dampak jangka panjang, terutama dalam hal konektivitas antar daerah. Hal ini akan membuka akses yang lebih luas bagi para pelaku usaha, terutama di daerah terpencil.
Proyek infrastruktur, mulai dari pembangunan jalan, jembatan, hingga fasilitas publik lainnya, memerlukan dukungan finansial yang cukup besar. Oleh karena itu, komitmen dari lembaga keuangan sangat penting dalam memastikan proyek-proyek ini dapat terwujud.