Bisnis

Bandara Akan Beroperasi Sepenuh Waktu Selama Libur Nataru

Seluruh bandara di Indonesia akan beroperasi selama 24 jam sepanjang liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan kendala penerbangan yang mungkin disebabkan oleh cuaca buruk yang terjadi saat periode tersebut.

Pihak Angkasa Pura Indonesia mengkonfirmasi bahwa penambahan jam operasional ini diharapkan dapat mengurangi risiko penumpukan penumpang di bandara. Jika terjadi keterlambatan penerbangan, keberadaan bandara yang buka sepanjang waktu akan memastikan bahwa penumpang bisa diselesaikan dalam hari yang sama.

Hal ini terutama penting mengingat potensi munculnya masalah operasional akibat cuaca ekstrem yang sering terjadi di akhir tahun. Manajemen keterlambatan penerbangan akan menjadi fokus utama untuk memberikan pelayanan optimal selama masa liburan.

Strategi Pelayanan 24 Jam di Bandara Selama Liburan

Pgs. Corporate Secretary Angkasa Pura Indonesia, Arie Ahsanurrohim, menjelaskan bahwa jam layanan tambahan ini bertujuan untuk menanggulangi kemungkinan adanya penumpukan penumpang. Bandara akan siap untuk beroperasi penuh dari 20 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026, sesuai dengan kebutuhan masing-masing maskapai penerbangan.

Pelayanan yang terus menerus akan sangat membantu dalam memecah kepadatan penumpang yang sering kali terjadi, terutama ketika keterlambatan beruntun. Arie menekankan pentingnya kerjasama dari seluruh mitra layanan yang juga harus beroperasi selama 24 jam.

Transportasi umum, mulai dari kereta bandara hingga layanan transportasi darat, akan ikut beroperasi penuh. Kereta bandara, misalnya, mengubah jadwalnya agar dapat melayani penumpang hingga larut malam, menyusul pengalaman tahun lalu ketika banyak penumpang yang landing di waktu-waktu tidak biasa.

Persiapan Menghadapi Cuaca Ekstrem dan Lonjakan Penumpang

Arie juga menekankan bahwa manajemen cuaca merupakan salah satu faktor kunci. Mengingat bahwa cuaca buruk dapat memengaruhi jadwal penerbangan, semua pihak perlu bersiaga untuk menangani situasi yang mungkin timbul. Jika bandara tutup, penumpang tidak bisa mendarat, dan hal ini akan menyebabkan penumpukan di berbagai bandara.

Tindakan proaktif diambil dengan mengedepankan isu cuaca dan manajemen keterlambatan sebagai bagian dari strategi pelayanan. Masyarakat diharapkan bisa mendapatkan akses yang lebih baik terhadap penerbangan, sehingga liburan mereka tidak terganggu.

Seluruh pihak terlibat, mulai dari perusahaan masakan hingga layanan keamanan bandara, akan berkontribusi dalam upaya ini. Ini adalah langkah penting untuk menjaga kelancaran operasional di terminal, yang sangat dibutuhkan selama musim liburan dengan peningkatan arus penumpang.

Komitmen Terhadap Pelayanan Penumpang Selama Liburan

Manajemen Angkasa Pura Indonesia berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang. Dengan meningkatkan jam operasional, diharapkan semua orang yang memiliki rencana bepergian selama liburan dapat melakukannya dengan aman dan nyaman. Setiap detail, dari check-in hingga keberangkatan, telah direncanakan agar berjalan lancar.

Selaras dengan itu, fasilitas di dalam bandara juga akan ditingkatkan untuk mendukung kebutuhan penumpang. Misalnya, tenant makanan, ritel, dan layanan lainnya akan ikut beroperasi untuk memenuhi kebutuhan yang lebih besar selama periode liburan ini.

Pengalaman tahun lalu menjadi pelajaran penting. Banyak penumpang yang harus menunggu lama karena ketersediaan layanan yang kurang memadai. Oleh karena itu, tahun ini, semua pihak diharapkan bisa menjamin bahwa semuanya berjalan sesuai rencana.