Negosiasi antara Amerika Serikat (AS) dan China memainkan peran penting dalam dinamika pasar global. Pertemuan antara presiden kedua negara menjadi kunci dalam menentukan arah kebijakan ekonomi di masa mendatang.
Dalam beberapa pekan terakhir, pasar menunjukkan reaksi terhadap berita positif mengenai perundingan ini. Harapan akan penundaan tarif impor dan pembatasan ekspor mineral langka memberi sinyal bahwa ketegangan antara kedua negara dapat mereda.
Penurunan harga emas sangat dipengaruhi oleh situasi ini, di mana permintaan akan aset sebagai pelindung nilai berkurang. Jeffrey Christian, seorang managing partner di CPM Group, menjelaskan bahwa faktor teknis dan ketegangan dagang berkontribusi besar terhadap fluktuasi harga emas.
Perkembangan Terbaru dalam Negosiasi Dagang AS-China
Negosiasi antara AS dan China terus berlangsung, dengan harapan untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Pertemuan yang akan datang antara Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping sangat diantisipasi oleh para pelaku pasar.
Ekonom dan analis memperhatikan perkembangan ini dengan seksama, karena keputusan yang diambil dapat mempengaruhi ekonomi global. Kembali menurunnya ketegangan diharapkan dapat memberikan dorongan positif untuk pasar.
Analisis menyebutkan bahwa jika kesepakatan tercapai, dampak positifnya dapat meluas hingga ke sektor lain. Penundaan kenaikan tarif dan pembatasan ekspor akan mengurangi tekanan pada kedua ekonomi besar dunia.
Dampak Penurunan Suku Bunga terhadap Pasar Emas
Pasar kini memperkirakan ada kemungkinan besar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 0,25 persen dalam rapat mendatang. Hal ini biasanya berdampak positif bagi harga emas sebagai aset.
Emas cenderung menguat saat suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil, sehingga lebih menarik bagi investor. Penurunan suku bunga sering kali diiringi dengan peningkatan permintaan emas sebagai aset safe haven.
Namun, analisis juga menunjukkan bahwa ada ketidakpastian terkait proyeksi harga emas. Meskipun ada antisipasi kenaikan, lembaga riset menurunkan proyeksi harga emas untuk tahun-tahun mendatang.
Proyeksi Harga Emas: Optimisme vs Realisme
Meski sejumlah analis optimis bahwa harga emas bisa mencetak rekor baru, ada pendapat yang lebih realistis. Lembaga riset Capital Economics memperkirakan harga emas dapat turun menjadi USD 3.500 per ounce pada akhir 2026.
Penyebabnya adalah lonjakan harga yang signifikan sejak Agustus dinilai sulit untuk terus dipertahankan. Keputusan kebijakan ekonomi dan perkembangan geopolitik akan terus mempengaruhi harga emas di masa depan.
Dalam konteks global, stabilitas ekonomi sangat penting bagi pelaku pasar. Ketegangan yang mereda dapat meningkatkan kepercayaan investor, yang berdampak pada permintaan emas sebagai aset lindung nilai.



