Bisnis

Libur Nataru, Bandara Beroperasi 24 Jam Mulai 14 Desember 2025

Badan Usaha Milik Negara di sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia, telah menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi lonjakan pergerakan wisatawan menjelang akhir tahun. Pada masa perayaan, pergerakan wisatawan biasanya meningkat, dan ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi industri pariwisata di Indonesia.

Direktur Sumber Daya Manusia dan Digital, Herdy Herman, menyatakan bahwa semua unit usaha mulai dari bandara hingga hotel telah berkoordinasi untuk menjaga kualitas layanan di masa puncak liburan. Dengan demikian, para wisatawan diharapkan dapat menikmati pengalaman terbaik selama perjalanan mereka.

InJourney Aviation Services juga telah memastikan bahwa bandara akan beroperasi 24 jam dari 14 Desember hingga 4 Januari. Penambahan jumlah petugas, posko operasional, serta perbaikan alur pelayanan menjadi fokus utama untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan yang bepergian di waktu sibuk ini.

Persiapan Menyambut Lonjakan Wisatawan di Akhir Tahun

Persiapan menyambut wisatawan di akhir tahun bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Lapangan terbang dan destinasi wisata, bersama dengan akomodasi, telah berupaya mempersiapkan segala sesuatunya agar mampu memenuhi kebutuhan para pengunjung. Hal ini sangat penting agar para wisatawan merasa diperhatikan selama berada di Indonesia.

Direktur SDM InJourney menekankan pentingnya koordinasi antar unit usaha untuk menciptakan pengalaman yang lebih menyenangkan. Pengadaan petugas tambahan dan peningkatan fasilitas pelayanan menjadi bagian dari strategi ini, disertai dengan desain dekorasi tematik di lokasi-lokasi tertentu untuk menambah suasana.

Adanya posko operasional juga dimaksudkan untuk memberikan respon cepat terhadap situasi yang mungkin terjadi. Dengan langkah-langkah ini, semua pihak berharap para wisatawan dapat kembali ke rumah dengan pengalaman positif yang akan membuat mereka ingin datang kembali.

Agenda Acara Menarik untuk Menarik Wisatawan

InJourney juga berkomitmen untuk menghadirkan berbagai acara berskala nasional guna meningkatkan kunjungan wisatawan. Salah satu acara paling menarik adalah Seaside Festive Symphony yang akan berlangsung di Bali pada malam pergantian tahun. Acara ini akan menampilkan musisi populer dan diharapkan bisa menarik banyak pengunjung.

Melalui acara ini, InJourney bertujuan untuk tidak hanya meningkatkan tingkat hunian hotel, tetapi juga merangsang pengeluaran wisatawan selama mereka berada di Bali. Event besar semacam ini diyakini dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal.

Kerja sama dengan Sarinah untuk Malam Muda-Mudi juga merupakan langkah strategis untuk menarik generasi muda. Pesta ini direncanakan akan menampilkan banyak musisi terkenal dan diharapkan dapat menjadi magnet bagi ribuan pengunjung.

Peningkatan Okupansi Hotel dan Dampaknya

Menurut Direktur Utama InJourney Hospitality, Christin Hutabarat, okupansi hotel pada puncak liburan diperkirakan akan mencapai 72-78 persen. Bali masih menjadi destinasi utama yang paling diminati, sementara Lombok juga menunjukkan tren peningkatan yang menjanjikan berkat adanya event internasional.

Kenaikan okupansi ini tentunya memberikan dampak positif bagi perekonomian setempat, karena lebih banyak wisatawan berarti lebih banyak pendapatan bagi bisnis lokal. Dengan adanya berbagai acara, diharapkan pengeluaran wisatawan juga meningkat, meningkatkan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat.

Pergerakan wisatawan yang meningkat juga memberikan kesempatan untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia. Dengan event-event yang dirancang dengan baik, pengunjung tidak hanya menikmati keindahan alam tetapi juga berkesempatan mengenali budaya yang kaya di baliknya.