Bisnis

Listrik Tenaga Surya untuk Penerang Tenda Pengungsi di Aceh Tamiang

Dalam upaya menghadirkan solusi energi yang berkelanjutan, PT Pertamina (Persero) telah meluncurkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di posko pengungsi Aceh Tamiang. Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada penyediaan listrik, tetapi juga bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi para pengungsi yang terdampak bencana.

Proyek ini mencakup tujuh paket PLTS dengan kapasitas setiap unit mencapai 590 Wp, dilengkapi inverter 1.000 Wp dan baterai 2.000 Wh. Diharapkan, dengan kehadiran PLTS, posko pengungsian dapat terang benderang, memberikan harapan baru dan meningkatkan semangat para pengungsi.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron, menjelaskan pentingnya dukungan energi ini sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan. PLTS ini telah beroperasi sejak pertengahan Desember, memberikan manfaat langsung bagi masyarakat yang terkena dampak.

“Melalui proyek ini, kami berharap dapat membantu masyarakat Aceh Tamiang beradaptasi dan bangkit kembali setelah bencana,” ungkap Baron. Proyek ini tidak hanya menciptakan penerangan, tetapi juga memperkuat komunikasi antar pengungsi menggunakan perangkat telepon seluler.

Dengan setiap unit PLTS yang mampu beroperasi selama delapan jam sehari, relawan dan pengungsi dapat melaksanakan berbagai aktivitas di malam hari dengan lebih nyaman. Ini menjadi sinyal positif bagi masyarakat yang sedang berjuang dalam situasi sulit.

Keberadaan PLTS sebagai Solusi Energi untuk Pengungsi

PLTS yang dipasang di posko pengungsian diharapkan memberikan banyak manfaat. Salah satu keuntungan utama adalah penerangan yang dibutuhkan untuk aktivitas di malam hari. Dalam situasi darurat, keberadaan listrik sangat krusial untuk mendukung berbagai keperluan pengungsi.

Pihak Pertamina mengedepankan teknologi terbarukan sebagai bagian dari komitmen untuk membantu masyarakat. Dengan kemampuan untuk menyuplai energi yang bersih dan berkelanjutan, PLTS menjadi solusi tepat untuk memenuhi kebutuhan energi dasar di posko pengungsian.

Relawan yang terlibat dalam instalasi PLTS pun merasa bangga dapat berkontribusi. Dalam proses perakitan yang memakan waktu sekitar dua jam, instalasi ini berhasil diujicobakan dan menunjukkan hasil yang memuaskan. Mereka merasakan dampak positif langsung setelah sistem berfungsi dengan baik.

Para pengungsi juga mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada mereka. Keberadaan PLTS diakui sangat membantu dalam melakukan berbagai aktivitas, termasuk ibadah dan membaca buku pada malam hari. Ketersediaan listrik memberikan rasa aman dan nyaman di tengah situasi sulit.

Pentingnya Respons Cepat dalam Situasi Darurat

Situasi darurat seperti bencana alam memerlukan respons cepat dan efektif dari berbagai pihak. PT Pertamina (Persero) menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pemulihan kondisi ini. Penyaluran bantuan energi menjadi langkah konkret yang diambil untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan.

Dalam konteks pemulihan pascabencana, keberadaan PLTS menjadi simbol harapan bagi masyarakat. Selain memberikan alat bantu yang diperlukan, bantuan ini juga menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat yang mengalami kesulitan.

Relawan yang terlibat dalam pengoperasian PLTS menegaskan pentingnya kerja sama untuk mencapai efektivitas dalam penyaluran bantuan. Mereka berusaha keras agar setiap unit dapat berfungsi optimal dalam memberikan penerangan yang cukup bagi pengungsi dan relawan.

Dengan peningkatan infrastruktur energi, diharapkan masyarakat dapat pulih lebih cepat dan kembali ke aktivitas normal mereka. Proyek ini juga menunjukkan bahwa teknologi dapat berperan penting dalam mengatasi masalah di saat kritis.

PLTS Sebagai Inisiatif Berkelanjutan untuk Masa Depan

Pembangunan energi terbarukan seperti PLTS merupakan langkah maju untuk masa depan yang lebih baik. Pertamina berkomitmen untuk menerapkan laku usaha berkelanjutan, dan proyek ini menjadi salah satu contohnya. Energi surya adalah sumber yang tidak akan habis dan ramah lingkungan.

Inisiatif ini tidak hanya sebatas membantu masyarakat, tetapi juga menunjukkan bahwa perusahaan peduli dengan isu lingkungan. Dengan menggunakan energi terbarukan, Pertamina berkontribusi dalam memerangi perubahan iklim dan mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil.

Keberadaan PLTS di posko pengungsian menjadi model yang diharapkan dapat diterapkan di lokasi lain. Dengan banyak daerah di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk pengembangan energi surya, langkah ini bisa menjadi contoh bagi proses regenerasi infrastruktur energi nasional.

Dengan memberikan akses energi yang dibutuhkan, PT Pertamina (Persero) membuka peluang bagi masyarakat untuk mempersiapkan diri lebih baik menghadapi bencana di masa depan. Upaya ini menunjukkan bahwa setiap langkah kecil dapat membawa dampak besar bagi banyak orang, terutama di saat-saat yang sulit.