Bisnis

Harga Emas Turun ke Level Terendah Hari Ini 29 Oktober 2025

Harga emas dunia mengalami penurunan signifikan dalam perdagangan pada pagi hari Selasa, 28 Oktober 2025. Penurunan ini menandai suatu momen penting di mana harga logam mulia ini akhirnya menembus level psikologis USD 4.000 per ons untuk pertama kalinya sejak pertengahan bulan Oktober.

Faktor yang mendorong penurunan ini adalah meningkatnya selera risiko di kalangan investor global. Ini terjadi setelah adanya pelonggaran ketegangan antara Amerika Serikat dan China, yang membuat banyak pelaku pasar beralih dari aset aman seperti emas menuju aset berisiko lainnya seperti saham.

Pada hari yang sama, harga emas sempat mencapai titik terendah harian di level USD 3.971 per ons. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap emas menurun seiring dengan peningkatan kepercayaan investor terhadap aset dengan potensi imbal hasil yang lebih tinggi.

Menurut Andy Nugraha, analis dari Dupoin Futures Indonesia, tren bearish untuk emas masih sangat kuat. Ia mengacu pada analisis pola candlestick dan indikator Moving Average yang menunjukkan tekanan yang terus ada pada harga emas saat ini.

Andy menjelaskan, “Jika momentum bearish ini berlanjut, tidak menutup kemungkinan harga emas dapat jatuh lebih jauh, bahkan mencapai area USD 3.950.” Hal ini mengindikasikan potensi koreksi harga yang bisa terjadi jika kondisi pasar tetap tidak kondusif.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas Saat Ini

Salah satu faktor utama yang memengaruhi pergerakan harga emas adalah kondisi geopolitik global. Ketidakpastian yang muncul akibat konflik antara negara-negara besar biasanya membuat investor lebih memilih untuk mengalihkan dananya ke aset aman seperti emas.

Namun, ketika situasi mulai mereda, seperti yang terjadi dengan ketegangan antara Amerika Serikat dan China, banyak investor merasa lebih aman untuk berinvestasi di pasar saham. Hal ini berimplikasi langsung terhadap permintaan emas.

Selain itu, kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral di berbagai negara juga mempengaruhi dinamika harga emas. Ketika suku bunga rendah, banyak investor beralih ke emas sebagai nilai penyimpan, tetapi dengan harapan kenaikan suku bunga tersebut, logam mulia ini bisa kehilangan daya tariknya.

Data ekonomi yang dirilis juga berpengaruh besar terhadap harga emas. Jika data menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang baik, kepercayaan investor terhadap aset berisiko seperti saham menjadi tinggi, yang mengakibatkan penurunan permintaan terhadap emas.

Analisis Teknikal dan Prediksi Harga Emas ke Depan

Pada analisis teknikal, Andy Nugraha menekankan bahwa indikator Moving Average dan pola candlestick menunjukkan tren bearish yang akan berlanjut. Jika harga Emas menembus level kunci di bawah USD 3.950, hal ini dapat memicu penurunan lebih lanjut.

Namun, ia juga mencatat adanya potensi untuk rebound teknik. Jika harga emas kembali ke level USD 4.059, ini bisa menjadi titik penting bagi para trader untuk mengambil keputusan. Skenario ini menunjukkan betapa dinamisnya pasar emas saat ini.

Mempertimbangkan statement dari Andy, trader dan investor harus sangat berhati-hati. Mengamati level support dan resistance sangat penting untuk merencanakan strategi trading mereka. Volatilitas yang tinggi membuat keputusan yang cepat dan tepat menjadi suatu keharusan.

Dengan kondisi saat ini, sangat penting bagi investor untuk terus mengikuti berita dan analisis terbaru tentang pergerakan harga emas. Setiap data ekonomi yang baru dirilis bisa dengan cepat mengubah arah pasar, yang pada gilirannya berdampak pada keputusan investasi.

Kesimpulan dan Rekomendasi untuk Investor

Kesimpulannya, harga emas saat ini berada di bawah tekanan akibat perubahan sentimen pasar. Meningkatnya selera risiko di tengah meredanya ketegangan geopolitik antara AS dan China menjadi salah satu alasan utama di balik penurunan tersebut.

Sebagai langkah bijak, investor sebaiknya tidak hanya bergantung pada tren jangka pendek. Memanfaatkan analisis teknikal bisa memberikan wawasan yang lebih jelas mengenai potensi pergerakan harga emas ke depan.

Adalah bijaksana bagi investor untuk tetap waspada terhadap perubahan di pasar dan menyesuaikan portofolio investasi mereka. Ini akan membantu mereka untuk tidak hanya melindungi aset tetapi juga mengoptimalkan potensi keuntungan di masa depan.

Dengan mengikuti perkembangan ini dan menganalisis data yang ada, investor dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan strategis dalam menghadapi ketidakpastian pasar. Emosi dan spekulasi dapat memengaruhi semangat berinvestasi, tetapi analisis yang mendalam adalah kunci untuk bertahan dalam pasar yang volatile.