Luhut Prabowo Akan Realisasikan – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa Presiden Terpilih Prabowo Subianto memiliki rencana ambisius untuk membangun infrastruktur yang akan menghubungkan Bali utara dan Bali selatan. Rencana ini bertujuan untuk mengatasi ketimpangan pembangunan infrastruktur di Bali yang selama ini lebih banyak terpusat di wilayah selatan, terutama di sekitar kawasan yang banyak dikunjungi wisatawan karena kedekatannya dengan Bandara Internasional Ngurah Rai.
Luhut menyoroti pentingnya memperluas pembangunan infrastruktur ke wilayah utara Bali, agar masyarakat di wilayah tersebut juga dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi dan pariwisata yang lebih merata. Dengan adanya rencana ini, diharapkan jangkauan masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur semakin luas dan pembangunan di Bali menjadi lebih seimbang dan inklusif.
Proyek LRT
Selain rencana pembangunan jalan tol, Luhut Binsar Pandjaitan juga mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menggodok proyek pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) bawah tanah di Bali. LRT ini direncanakan akan dibangun untuk menghubungkan bandara di Bali dengan berbagai destinasi di pulau tersebut, guna meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan bagi wisatawan.
Saat ini, pemerintah sedang melakukan studi untuk mengkaji kelayakan dan rencana pembangunan LRT di Pulau Dewata. “Studi sedang berlangsung, dan kami juga meminta Bank Dunia untuk melakukan studi tentang LRT bawah tanah, dari bandara di Bali,” jelas Luhut, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan proyek ini.
Selain itu, Luhut juga menambahkan bahwa pemerintah akan mendorong lebih banyak penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Bali, terutama di destinasi wisata. “Kendaraan listrik juga kita akan promosikan, baik mendorong sepeda motor listrik maupun mobil listrik di Bali. Saat ini kita rencanakan, kita buat, kita atur jadwalnya,” terang Menko Marves.
Pemerintah Bakal Terbitkan Aturan Baru Soal Kunjungan Wisatawan Asing di Bali
Dalam kesempatan yang sama, Luhut Binsar Pandjaitan juga mengungkapkan rencana pemerintah untuk menerbitkan aturan baru terkait kunjungan wisatawan asing di Bali. Langkah ini diambil guna mengatasi masalah membludaknya turis asing yang dinilai mengganggu budaya dan kehidupan masyarakat lokal di Pulau Dewata.
“Kami harus mengevaluasi kondisi wisatawan di Bali. Banyaknya turis asing dengan kualitas yang tidak baik memaksa kami untuk mengambil tindakan,” ungkap Luhut. Ia juga menyebutkan bahwa pertemuan untuk menyelesaikan peraturan baru ini diharapkan dapat dilakukan minggu depan di Jakarta.
Luhut mencatat, saat ini terdapat lebih dari 200 ribu warga asing yang tinggal di Bali. Namun, kehadiran mereka telah menimbulkan beberapa masalah yang perlu ditangani. “Kami ingin tetap mempertahankan budaya Bali, karena Bali tanpa budaya mereka, bukan lagi Bali sebagai Pulau Surga,” tegasnya.
Selain itu, Luhut menekankan pentingnya meningkatkan kualitas pariwisata di Bali agar lebih berkelanjutan. Isu-isu seperti pengelolaan sampah dan limbah akan menjadi fokus utama dalam upaya ini. “Untuk Bali, kami juga akan membetulkan pengelolaan sampah yang menurut saya sangat penting untuk dilaksanakan,” tambahnya.
Pemerintah juga berencana untuk memperketat aturan terkait kegiatan pesta yang diadakan di Bali. Luhut menegaskan bahwa meskipun Bali merupakan destinasi populer bagi turis asing, mereka harus tetap menaati aturan budaya yang berlaku. “Kami tidak ingin melihat sawah menjadi vila, atau menjadi klub, terutama klub yang tidak menghormati budaya setempat. Kami akan mengevaluasi, dan BPKB juga akan mengaudit beberapa wilayah di Bali,” tegas Luhut.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.